Ada sebuah pepatah
bijak kuno yang berbunyi, "Anak kunci terakhir biasanya yang membuka
pintu".
Jika Anda memegang
rencengan anak kunci sebuah rumah dengan banyak kamar yang baru saja Anda beli,
dan tentu Anda tidak tahu manakah kunci yang tepat untuk membuka rumah Anda,
Anda pasti terpaksa mencoba setiap anak kunci tersebut. Lalu, kenapa Anda mau
repot-repot berusaha mencari anak kunci yang tepat dengan mencobanya satu per
satu? Karena rumah itu telah Anda beli dan menjadi milik Anda. Untuk dapat
memanfaatkan semua ruangan di rumah itu dengan maksimal, Anda harus bisa
mencoba setiap kunci untuk setiap ruangan.
Dalam hidup ini, masing-masing kita seolah memegang satu
rencengan anak kunci. Disadari atau tidak
disadari, hidup ini menawarkan banyak "ruang kesempatan" yang harus
kita buka satu per satu. Tugas kita sesungguhnya adalah mencoba membuka setiap
pintu itu dengan banyaknya pilihan anak kunci yang tergenggam di tangan kita.
Orang yang cepat berputus asa umumnya adalah mereka yang tidak tahan uji dan
tidak mau membuang waktu dan tenaga mereka untuk mencoba setiap anak kunci
untuk membuka setiap pintu yang ada. Mereka malah lebih memilih untuk
meninggalkan "rumah impiannya yang megah" itu dan merasa cukup dengan
"menggelar tenda" saja daripada memiliki "rumah impiannya".
Tapi di kemudian hari, mereka tercengang begitu melihat banyak orang yang
ternyata bisa memiliki "rumah impiannya masing-masing".
Bayangkan jika setiap
orang sadar betul bahwa dirinya sebenarnya SUDAH memiliki apa pun yang
diimpikannya. Tugasnya hanya satu, yaitu tak pernah menyerah untuk selalu
mencoba dengan gigih setiap anak kunci yang diberikan-Nya hingga semua pintu
bisa terbuka. Kehidupan telah
memilah-milah. Sebagian akan memilih untuk berusaha keras dengan gigih dan
bersemangat menemukan anak kunci yang tepat dan memiliki sepenuhnya rumah
impiannya itu. Tapi, sebagian lagi hanya akan menggerutu dan terus menggerutu,
bahkan membuang "satu renceng anak kunci" kesempatan dan lebih
memilih untuk "menggelar tendanya sendiri".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar